berdasarkan jurnal referensi yang saya temukan pada proses pengujian ekstrak menggunakan metode KLT (kromatografi lapis tipis) dalam prosesnya juga mengunakan pereaksi lieberman buchard dan pada jurnal yg anda lampirkan juga menggunakan pereaksi ini. Mengapa pada proses skrinning senyawa metabolit steroid tanaman katuk dan jantung pisang hanya menggunakan pereaksi lieberman buchard pada prosesnya, apakah jika menggunakan pereaksi lain akan ada perubahan hasil yang didapat?
baiklah saya akan menjawab pertanyaan anda, mengapa senyawa metabolit sekunder seperti steroid hanya menggunakan pereaksi lieberman burchard saja pada proses nya ketika menggunakan pereaksi lain apakah akan perubahan hasil, ya akan terjadi perubahan hasil. penggunaan pereaksi lieberman buchard bukan hanya sembarang pereaksi yang dapat direaksikan dengan sampel mengandung senyawa metabolit yang kita cari. pereaksi lieberman burchard merupakan pereaksi yang memang digunakan untuk mengetahui didalam sampel tersebut terkandung golongan senyawa steroid atau tidak dengan terjadinya perubahan warna pada sampel setelah direaksikan. alhasil jika digunakan pereaksi lieberman burchard pada senyawa yang tidak mengandung golongan streoid didalamnya maka tidak akan terjadi perubahan warna pada sampel yang menandakan bahwa sampel tersebut tidak mengandung golongan steroid.
Seperti yang saudari sampaikan divideo, kandungan senyawa pada daun katuk dapat memperlancar produksi ASI, berdasarkan jurnal yang saya temukan bahwa senyawa daun katuk juga dapat menurunkan kadar lemak, dengan begitu apakah kualitas ASI masih terjamin? Secara ASI merupakan sumber protein dan lemak bagi bayi
terimakasi atas pertanyaan saudari, menurut referensi yang saya temukan bahwa daun katuk bahkan kaya akan lemak sehingga dapat meningkatkan kualitas asi pada ibu menyusui. daun katuk dapat menstimulasi prolaktin untuk merangsang produksi asi sehingga memperlancar dan meningkatkan produksi asi bagi ibu menyusui. Kandungan alkaloid dan sterol dari daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI menjadi lebih banyak karena dapat meningkatkan metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa sehingga produksi ASI meningkat.
Pada jurnal yang dipakai oleh penyaji video digunakan pelarut kloroform, mengapa digunakan pelarut non polar kloroform dalam pengidentifikasian steroid? pelarut non polar yang diketahui ada berbagai macam, bagaimana pemilihan pelarut yg terbaik untuk hal ini ?
Diketahui bahwa memang steroid memiliki pelarut non polar yang dapat melarutkan senyawa ini seperti kloroform dan karbon tetraklorida. Namun dalam pengujian golongan senyawa metabolit sekunder golongan streoid maupun triterpenoid pelarut yang digunakan kloroform dikarenakan pelarut ini umumnya senyawa terpenoid diekstraksi dari simplisia tumbuhan menggunakan pelarut yang bersifat nonpolar (eter, kloroform, heksan). kloroform merupakan pelarut yang mudah larut didalam alkohol dan eter sehingga pemilihan kloroform dijadikan pelarut untuk mengidentifikasi senyawa steroid.
Kenapa pada hasil uji jantung pisang menunjukan dengan tidak terbentuknya cincin hijau melainkan terbentuknya cincin merah, apa penyebab terjadinya perbedaan dengan hasil tumbuhan katuk yang berubah menjadi warna hijau
Penyebab mengapa terjadi perbedaan hasil pada jantung pisah karena menurut referensi yang saya gunakan adalah jantung pisang tersebut ketika direaksikan dengan lieberman burchard tidak terjadi perubahan warna hijau maupun biru yang dimana hal tersebut menunjukkan bahwa sampel tersebut tidak mengandung senyawa steroid atau negatif steroid. sedangkan daun katuk pada pengujian skrinning fitokimia golongan senyawa metabolit sekunder terjadi perubahan warna pada sampel ketika direaksikan dimana hasil nya berwarna hijau hal tersebut menandakan bahwa sampel bereaksi dengan pereaksi lieberman burchard yang menunjukkan bahwa daun katuk memiliki atau mengandung senyawa metabolit sekunder golongan steroid.
berdasarkan jurnal referensi yang saya temukan pada proses pengujian ekstrak menggunakan metode KLT (kromatografi lapis tipis) dalam prosesnya juga mengunakan pereaksi lieberman buchard dan pada jurnal yg anda lampirkan juga menggunakan pereaksi ini. Mengapa pada proses skrinning senyawa metabolit steroid tanaman katuk dan jantung pisang hanya menggunakan pereaksi lieberman buchard pada prosesnya, apakah jika menggunakan pereaksi lain akan ada perubahan hasil yang didapat?
BalasHapusbaiklah saya akan menjawab pertanyaan anda, mengapa senyawa metabolit sekunder seperti steroid hanya menggunakan pereaksi lieberman burchard saja pada proses nya ketika menggunakan pereaksi lain apakah akan perubahan hasil, ya akan terjadi perubahan hasil. penggunaan pereaksi lieberman buchard bukan hanya sembarang pereaksi yang dapat direaksikan dengan sampel mengandung senyawa metabolit yang kita cari. pereaksi lieberman burchard merupakan pereaksi yang memang digunakan untuk mengetahui didalam sampel tersebut terkandung golongan senyawa steroid atau tidak dengan terjadinya perubahan warna pada sampel setelah direaksikan. alhasil jika digunakan pereaksi lieberman burchard pada senyawa yang tidak mengandung golongan streoid didalamnya maka tidak akan terjadi perubahan warna pada sampel yang menandakan bahwa sampel tersebut tidak mengandung golongan steroid.
BalasHapusSeperti yang saudari sampaikan divideo, kandungan senyawa pada daun katuk dapat memperlancar produksi ASI, berdasarkan jurnal yang saya temukan bahwa senyawa daun katuk juga dapat menurunkan kadar lemak, dengan begitu apakah kualitas ASI masih terjamin? Secara ASI merupakan sumber protein dan lemak bagi bayi
BalasHapusterimakasi atas pertanyaan saudari, menurut referensi yang saya temukan bahwa daun katuk bahkan kaya akan lemak sehingga dapat meningkatkan kualitas asi pada ibu menyusui. daun katuk dapat menstimulasi prolaktin untuk merangsang produksi asi sehingga memperlancar dan meningkatkan produksi asi bagi ibu menyusui. Kandungan alkaloid dan sterol dari daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI menjadi lebih banyak karena dapat meningkatkan metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa sehingga produksi ASI meningkat.
HapusPada jurnal yang dipakai oleh penyaji video digunakan pelarut kloroform, mengapa digunakan pelarut non polar kloroform dalam pengidentifikasian steroid? pelarut non polar yang diketahui ada berbagai macam, bagaimana pemilihan pelarut yg terbaik untuk hal ini ?
BalasHapusDiketahui bahwa memang steroid memiliki pelarut non polar yang dapat melarutkan senyawa ini seperti kloroform dan karbon tetraklorida. Namun dalam pengujian golongan senyawa metabolit sekunder golongan streoid maupun triterpenoid pelarut yang digunakan kloroform dikarenakan pelarut ini umumnya senyawa terpenoid diekstraksi dari simplisia
Hapustumbuhan menggunakan pelarut yang bersifat nonpolar (eter, kloroform, heksan). kloroform merupakan pelarut yang mudah larut didalam alkohol dan eter sehingga pemilihan kloroform dijadikan pelarut untuk mengidentifikasi senyawa steroid.
Kenapa pada hasil uji jantung pisang menunjukan dengan
BalasHapustidak terbentuknya cincin hijau melainkan
terbentuknya cincin merah, apa penyebab terjadinya perbedaan dengan hasil tumbuhan katuk yang berubah menjadi warna hijau
Penyebab mengapa terjadi perbedaan hasil pada jantung pisah karena menurut referensi yang saya gunakan adalah jantung pisang tersebut ketika direaksikan dengan lieberman burchard tidak terjadi perubahan warna hijau maupun biru yang dimana hal tersebut menunjukkan bahwa sampel tersebut tidak mengandung senyawa steroid atau negatif steroid. sedangkan daun katuk pada pengujian skrinning fitokimia golongan senyawa metabolit sekunder terjadi perubahan warna pada sampel ketika direaksikan dimana hasil nya berwarna hijau hal tersebut menandakan bahwa sampel bereaksi dengan pereaksi lieberman burchard yang menunjukkan bahwa daun katuk memiliki atau mengandung senyawa metabolit sekunder golongan steroid.
Hapus