Kelompok 5 Kelas B

 Link Video Metode Presipitasi: https://youtu.be/76Rw8ySJgcQ

Komentar

  1. halo penulis, saya ingin bertanya, sediaan obat sendiri kan sudah bermacam - macam, mengapa sih perlu suatu obat itu dibuat sediaan dalam bentuk nanosuspensi dan biasanya dalam keadaaan - keadaan apa saja biasa nya obat tersebut digunakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. ohh jadi untuk sediaan nanosuspensi itu bagi obat yang sukar larut. baik terimakasih banyak penulis atas jawaban nya

      Hapus
    2. baik, terimakasih juga atas pertanyaan-nya.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Mengapa pada formula 3 gagal di nanosuspensi kan dengan metode sonopresipitasi, sementara pada formula 1 2 4 5 6 7 berhasil, jelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi!

    BalasHapus
    Balasan
    1. baik, terimakasi atas pertanyaannya. saya akan mencoba menjelaskan alasan mengapa formula 3 gagal dijadikan formulasi untuk sediaan bentuk nanosuspensi melalui metode sonopresitasi , penyebabnya dikarenakan metode sonopresitasi adalah metode yang menggabungkan hidrosol dengan ultarsonik dimana bertujuan untuk mendapatkan derajat ukuran partikel yang seragam 10-1000 nanometer, sedangkan dapat dilihat pada tabel di video formula 3 menunjukkan hasil ukuran partikel nya melebihi 1000 nanometer. Hal ini lah yang menyebabkan formula 3 gagal dikembangkan menjadi sediaan bentuk nanosuspensi. Saya harap jawaban saya dapat menjawab pertanyaan saudari.

      Hapus
  4. Bagaimana hasil dari proses pembuatan nanosuspensi morin ini? apa ada menunjukkan keuntungan dari suatu aktivitas dari senyawa morin tersebut? jika iya terjadi sebutkan

    BalasHapus
  5. terimakasih atas pertanyaan saudari, hasil dari pembuatan nanosuspensi morin ini memberikan keuntungan bagi senyawa morin tersebut, keuntungan nya adalah aktivitas antioksidan dari senyawa morin ini meningkat 2-3 kali dibandingkan dengan serbuk aslinya. Hal ini terjadi akibat reduksi daripada ukuran partikel sampai dengan skala nanometernya meningkatkan luas permukaan dan juga kelarutan partikel nya sehingga distribusi konsentrasi komponen dari bioaktifnya semakin besar. dapat disimpulkan bahwa pembuatan nanosuspensi morin meningkatkan aktivitas antioksidan-nya.

    BalasHapus
  6. mengapa morin dibuat dalam bentuk nanosuspensi? Apakah perubahan bentuk partikel tersebut memiliki potensi rusaknya zat aktif obatnya? jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas pertanyaan-nya. morin termasuk senyawa flavonoid, morin juga merupakan molekul ampifatik dan sangat lipofil dimana memiliki kelarutan dalam air yang sangat terbatas. morin juga memiliki kelarutan air yang sangat rendah berkisar kurang lebih 0,030 mg/ml sehingga tidak diabsorpsi secara maksimal didalam tubuh. salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan nanosiasi atau memperkecil ukuran dari partikel hingga mencapai ukuran nanometer. Hal ini didasarkan dengan peningkatan luas permukaan partikel sampai skala nanometer tercapai hingga difusivitas dari obat tersebut akan meningkat. perubahan dari bentuk partikel dari pembuatan nanosuspensi tidak merusak zat aktif dari obat tersebut partikel padat akan terpisah didalam pembawa air dan distabilkan dengan surfaktan. bahkan nanosuspensi dapat meningkatkan bioavailabilitas dari obat serta membuat laju disolusi obat menjadi lebih baik. semoga jawaban saya dapat menjawab pertanyaan saudari.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini