ionisasi tidak dapat menembus membran sel lipid karena ada sifat hidrofilik , jadi bagiamana proses terjadinya ionisasi jika ada nya sifat hidrofilik , apa bisa terjadi atau tidak dan bagaimana cara menghilangkan sifat hidrofilik tersebut untuk memperlancar suatu ionisasi?
Sifat hidrofilik/lipofobik berkaitan dengan kelarutan dalam air. Gugus yang meningkatkan kelarutan molekul dalam air gugus hidrofilik/lipofobik/polar. Karena sifat membran plasma yang tersusun oleh struktur “lipid-bilayer”, maka jalur transpor transeluler lebih bersifat lipofilik, sebaliknya jalur paraseluler cenderung bersifat hidrofilik. Oleh sebab itu, molekul-molekul obat yang berukuran kecil dan bersifat lipofilik akan memilih jalur transmembran, sedangkan molekul molekul hidrofilik seperti misalnya senyawa-senyawa protein dan peptida, sebagian besar akan melintasi jaringan epitel melalui jalur paraseluler. Senyawa-senyawa obat umumnya merupakan senyawa organik yang bersifat asam atau basa lemah, yang di dalam larutan terdapat dalam bentuk ion dan dalam bentuk molekul tak terion. Bentuk molekul tak terion umumnya bersifat lipofilik, oleh sebab itu akan lebih cepat berdifusi melintasi membran sel. Bentuk ion bersifat lebih hidrofilik dan memiliki resistansi elektrik yang tinggi sehingga tidak mudah menembus membran. Proporsi obat dalam bentuk ion (yang berarti kemampuan obat melintasi membran) ditentukan oleh pH lingkungan dan pKa senyawa obat. pKa adalah pH dimana bentuk ion dan bentuk molekul tak terion terdapat dalam konsentrasi yang sama. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain adalaj molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik ini membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Bagaimana cara nya agar senyawa obat yang memiliki sifat hidrofilik atau Molekul air ini dapat melewati membran sel adalah dengan melalui aquaporin. Aquaporin ini merupakan protein yang berada dalam membran sel yang membentuk pori-pori agar molekul air bebas mengalir ke dalam dan keluar sel.
Seperti yang telah dipaparkan tadi, kan salah satu pengaplikasian ionisasi terdapat pada contoh obat naproxen, disebutkan naproxen itu memiliki sifat yang sukar larut. nah apakah proses ionisasi ini hanya ter untuk obat yang sukar larut air saja, apakah obat - obat yang mudah larut dalam air ini juga mengalami proses ionisasi yg sama dengan obat yang sukar larut? dan adakah perbedaan dalam proses absorbsi kedua obat dengan sifat yang berbeda tersebut?
Kebanyakan obat berupa elektrolit lemah, yakni asam lemah atau basa lemah. Dalam larutan, elektrolit lemah akan terionisasi. Derajat ionisasi ini tergantung pada pKa obat dan pH larutan. Untuk obat asam, pKa rendah berarti relative kuat, sedangkan untuk basa, pKa tinggi yang relative kuat.Bentuk ion-ion umumnya larut baik dalam lemak sehingga mudah berdifusi melintasi membran. Sedangkan bentuk ion, sukar melintasi embran karena sukar larut dalam lemak. terdapat perbedaanabsorpsi yang terjadi pada obat-obat yang larut dalam air maupun yang sukar larut dalam air. absorpsi obat yang sukar larut dalam air terabsorbsi didalam tubuh akan lambat terabsorbsi didalam tubuh atau termetabolisme didalam tubuh, sedangkan obat yang larut air akan cepat terabsorbsi didalm tubuh. Kelarutan merupakan salah satu faktor penting pada sifat fisikokimia suatu obat. Obat akan menghasilkan efek terapeutik jika dalam bentuk terlarut, sehingga dapat berdisolusi dan menembus membrane.
Pada video dikatakan bahwa kemampuan suatu obat didalam melewati hambatan biologis salah satu faktor nya adalah derajat ionisasi? Bagaimana pengaruh derajat ionisasi itu terhadap kelarutan obat?
derajat ionisasi ini merupakan jumlah banyaknya obat yang terionkan (bermuatan) ketika dilarutkan didalam aitUntuk obat-obat elektrolit lemah, seperti asam lemah dan basa lemah, ionisasi sangat mempengaruhi kecepatan transport obat. Fraksi ter-ion dari obat yang mengandung muatan akan lebih larut air dibandingkan fraksi non-ionik yang lebih larut dalam lipid. Derajat ionisasi berpengaruh dimana penambahan dari derajat ionisasi menambah kelarutan obat didalam air dan mengurangi kelarutanya didalam lemak. air juga mempengaruhi laju pelarutan. Pada umumnya, obat dalam bentuk garam yang dapat terionisasi lebih larut dalam air daripada asam atau basa bebas
pada video tersebut dikatakan bahwa peningkatan nilai ph akan meningkatkan kemampuan ionisasi glibenklamid, jelaskan bagaimana rentang pH glibenkamid yang optimal untuk mencapai kemampuan ionisasinya?
kemampuan adsorpsi sorben terhadap glibenklamid menunjukan persen adsorpsi yang paling baik pada asetonitril pH 4, adsorpsi glibenklamid pada sorben MIP yang dibuat dari monomer 4-vinilpiridin dan pelarut kloroform justru menunjukan persen adsorpsi yang optimum pada pelarut asetonitril. Kondisi pH optimum bagi adsorpsi glibenklamid adalah pada pH 4, didasarkan pada kemampuan ionisasi glibenklamid. pengaruh pH dalam pengomptimalan kemampuan ionisasi dikarenakan semakin meningkatkan nilai pH maka akan meningkatkan kemampuan ionisasinya dikarenakan makin kecil bentuk tak ter-ionisasinya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusionisasi tidak dapat menembus membran sel lipid karena ada sifat hidrofilik , jadi bagiamana proses terjadinya ionisasi jika ada nya sifat hidrofilik , apa bisa terjadi atau tidak dan bagaimana cara menghilangkan sifat hidrofilik tersebut untuk memperlancar suatu ionisasi?
BalasHapusSifat hidrofilik/lipofobik berkaitan dengan kelarutan dalam air. Gugus yang meningkatkan kelarutan molekul dalam air gugus hidrofilik/lipofobik/polar. Karena sifat membran plasma yang tersusun oleh struktur “lipid-bilayer”, maka jalur transpor transeluler lebih bersifat lipofilik, sebaliknya jalur paraseluler cenderung bersifat hidrofilik. Oleh sebab itu, molekul-molekul obat yang berukuran kecil dan bersifat lipofilik akan memilih jalur transmembran, sedangkan molekul molekul hidrofilik seperti misalnya senyawa-senyawa protein dan peptida, sebagian besar akan melintasi jaringan epitel melalui jalur paraseluler. Senyawa-senyawa obat umumnya merupakan senyawa organik yang bersifat asam atau basa lemah, yang di dalam larutan terdapat dalam bentuk ion dan dalam bentuk molekul tak terion. Bentuk molekul tak terion umumnya bersifat lipofilik, oleh sebab itu akan lebih cepat berdifusi melintasi membran sel. Bentuk ion bersifat lebih hidrofilik dan memiliki resistansi elektrik yang tinggi sehingga tidak mudah menembus membran. Proporsi obat dalam bentuk ion (yang berarti kemampuan obat melintasi membran) ditentukan oleh pH lingkungan dan pKa senyawa obat. pKa adalah pH dimana bentuk ion dan bentuk molekul tak terion terdapat dalam konsentrasi yang sama. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain adalaj molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik ini membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Bagaimana cara nya agar senyawa obat yang memiliki sifat hidrofilik atau Molekul air ini dapat melewati membran sel adalah dengan melalui aquaporin. Aquaporin ini merupakan protein yang berada dalam membran sel yang membentuk pori-pori agar molekul air bebas mengalir ke dalam dan keluar sel.
HapusSeperti yang telah dipaparkan tadi, kan salah satu pengaplikasian ionisasi terdapat pada contoh obat naproxen, disebutkan naproxen itu memiliki sifat yang sukar larut. nah apakah proses ionisasi ini hanya ter untuk obat yang sukar larut air saja, apakah obat - obat yang mudah larut dalam air ini juga mengalami proses ionisasi yg sama dengan obat yang sukar larut? dan adakah perbedaan dalam proses absorbsi kedua obat dengan sifat yang berbeda tersebut?
BalasHapusKebanyakan obat berupa elektrolit lemah, yakni asam lemah atau basa lemah. Dalam
Hapuslarutan, elektrolit lemah akan terionisasi. Derajat ionisasi ini tergantung pada pKa obat dan
pH larutan. Untuk obat asam, pKa rendah berarti relative kuat, sedangkan untuk basa, pKa
tinggi yang relative kuat.Bentuk ion-ion umumnya larut baik dalam lemak sehingga mudah
berdifusi melintasi membran. Sedangkan bentuk ion, sukar melintasi embran karena sukar
larut dalam lemak. terdapat perbedaanabsorpsi yang terjadi pada obat-obat yang larut dalam air maupun yang sukar larut dalam air. absorpsi obat yang sukar larut dalam air terabsorbsi didalam tubuh akan lambat terabsorbsi didalam tubuh atau termetabolisme didalam tubuh, sedangkan obat yang larut air akan cepat terabsorbsi didalm tubuh. Kelarutan merupakan salah satu faktor penting pada sifat fisikokimia suatu obat. Obat akan menghasilkan efek terapeutik jika dalam bentuk terlarut, sehingga dapat berdisolusi dan menembus membrane.
Pada video dikatakan bahwa kemampuan suatu obat didalam melewati hambatan biologis salah satu faktor nya adalah derajat ionisasi? Bagaimana pengaruh derajat ionisasi itu terhadap kelarutan obat?
BalasHapusderajat ionisasi ini merupakan jumlah banyaknya obat yang terionkan (bermuatan) ketika dilarutkan didalam aitUntuk obat-obat elektrolit lemah, seperti asam lemah dan basa lemah, ionisasi sangat mempengaruhi kecepatan transport obat. Fraksi ter-ion dari obat yang mengandung muatan akan lebih larut air dibandingkan fraksi non-ionik yang lebih larut dalam lipid. Derajat ionisasi berpengaruh dimana penambahan dari derajat ionisasi menambah kelarutan obat didalam air dan mengurangi kelarutanya didalam lemak. air juga mempengaruhi laju pelarutan. Pada umumnya, obat dalam bentuk garam yang
Hapusdapat terionisasi lebih larut dalam air daripada asam atau basa bebas
pada video tersebut dikatakan bahwa peningkatan nilai ph akan meningkatkan kemampuan ionisasi glibenklamid, jelaskan bagaimana rentang pH glibenkamid yang optimal untuk mencapai kemampuan ionisasinya?
BalasHapuskemampuan adsorpsi sorben terhadap glibenklamid menunjukan persen adsorpsi yang paling baik pada asetonitril pH 4, adsorpsi glibenklamid pada sorben MIP yang dibuat dari monomer 4-vinilpiridin dan pelarut kloroform justru menunjukan persen adsorpsi yang optimum pada pelarut asetonitril. Kondisi pH optimum bagi adsorpsi glibenklamid
Hapusadalah pada pH 4, didasarkan pada kemampuan ionisasi glibenklamid. pengaruh pH dalam pengomptimalan kemampuan ionisasi dikarenakan semakin meningkatkan nilai pH maka akan meningkatkan kemampuan ionisasinya dikarenakan makin kecil bentuk tak ter-ionisasinya.